WELLCOME TO "SCYPZONE"

Minggu, 31 Maret 2013

Software Proses Model


Software Proses Model

Bismillahirrohmanirrohim....
Kali ini saya akan membahas tentang berbagai macam Software proses model.langsung saja check it out......
1.       Waterfall
Paradigm ini merupakan parigma tertua dalam software process model. Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. 

Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.Tentu saja ini akan menghabiskan banyak waktu untuk setiap fase yang ada.
Dan kelebihan model ini adalah Mudah di aplikasikan, dan cocok digunakan untuk software yang pembuatannya sudah direncanakan diawal sehingga meminimalisir kesalahan.


2.       V model
Paradigma ini merupaka pengembangan dari waterfall,dikarenakan proses-prosesnya hamper mirip dengan waterfall. Jika proses di waterfall berjalan linier,di V model proser berjalan secara branching(menyabang).



Kekurangan dari model ini adalah aktifitas v model hanya di fokuskan pada proyeknya saja,bukan pada keseluruhan organisasi. Dan juga metode yang ditawarkan terbatas.
Kelebihanya adalah bias meminimalisir kesalahan yang terjadi karena pada hasil akhir di tiap fase akan di tes satu persatu.dan juga penyesuaian yang cepat pada proyek yang baru.
3.       Incremental Models
Paradigma ini juga merupakan pengembangan dari waterfall. Dimana setiap proyek yang telah dikerjakan akan kembali diulang dari awal karena adanya prubahan structural. 
Kekurangan dari model ini batasan proses yang tidak jelas dikarenakan sulit memetakan kebutuhan user kedalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment. Dan oleh sebab itu,proses model ini cocok untuk proyek yang berskala kecil.
Kelebihannya tentu saja dapat mengakomodasi perubahan kebutuhan customer. Pihak customer-pun dapat menggunakan software yang telah jadi meskipun belum di sempurnakan sembari menunggu penyampurnaanya dan memberi masukan-masukan kepada tim.
4.       Evolutionary Models
Model ini dipilih ketika produk inti sudah difahami dengan baik. Tetapi detail dan perluasannya delum bias didefinisikan.  Evolutionary model terdiri dari 2 model yaitu Prototiping dan Spiral.
·         Prototyping
Model ini lebih efisien digunakan ketika user dapat mendefinisikan kebutuhan umum tetapi dia tidak bias menyebutkan detail fungsi dan fitur-fiturnya.di lain waktu mungkin pihak tim pengembang (developer) tidak yakin akan keefisienan algoritma yang digunakan.
Kekurangan dari model ini adalah ketika seorang developer menginginkan lebih cepat untuk menyelesaikan proyek sehingga dia hanya membuat algoritma yang sederhana yang kurang komplit secara keseluruhan, akibatnya algoritma itu lebih tampak seperti cetak biru (prototype).
Kelebihanya terletak di komunikasa user dan developer, mereka lebih sering berkomunikasa saat pembangunan software. Sehingga pemakaian akan lebih mudah karena user selalu dilibatka dalam pembangunannya.
·         Spiral
Model ini seperti gabungan antara prototyping dan Incremental model.  Proses digambarkan seperti sebuah spiral. Setiap loop mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya.
Kekurangan model ini membutuhkan waktu lama untuk menjadikan software sesuai dengan keinginan user, dikarenakan belum jelas berapa banyak loop yang akan terjadi dalam pembuatan proyek tersebut.
Kelebihannya adalah developer dan user berkomunikasi dangan baik karena di setiap loop terjadi komunikasi yang intensif antara keduanya. Sehingga resiko bias di minimalisir dengan baik. 

  Semoga apa yang saya tulis ini dapat menambah khasanah keilmuan kita semua dan menjadikan ilmu ini lebih bermanfaat bagi kehidupan kita.Amin.



<MN>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar