Software Proses Model
Bismillahirrohmanirrohim....
Kali ini saya akan membahas tentang berbagai macam Software proses model.langsung saja check it out......
Kali ini saya akan membahas tentang berbagai macam Software proses model.langsung saja check it out......
1.
Waterfall
Paradigm ini merupakan parigma tertua
dalam software process model. Model ini adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software.
Kekurangan yang utama dari model ini
adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase
sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.Tentu
saja ini akan menghabiskan banyak waktu untuk setiap fase yang ada.
Dan kelebihan model ini adalah Mudah
di aplikasikan, dan cocok digunakan untuk software yang pembuatannya sudah
direncanakan diawal sehingga meminimalisir kesalahan.
2.
V model
Paradigma ini merupaka pengembangan dari
waterfall,dikarenakan proses-prosesnya hamper mirip dengan waterfall. Jika
proses di waterfall berjalan linier,di V model proser berjalan secara
branching(menyabang).
Kekurangan dari model ini adalah aktifitas v model
hanya di fokuskan pada proyeknya saja,bukan pada keseluruhan organisasi. Dan
juga metode yang ditawarkan terbatas.
Kelebihanya adalah bias meminimalisir kesalahan yang
terjadi karena pada hasil akhir di tiap fase akan di tes satu persatu.dan juga
penyesuaian yang cepat pada proyek yang baru.
3.
Incremental Models
Paradigma ini juga merupakan pengembangan dari
waterfall. Dimana setiap proyek yang telah dikerjakan akan kembali diulang dari
awal karena adanya prubahan structural.
Kekurangan dari model ini batasan proses yang tidak
jelas dikarenakan sulit memetakan kebutuhan user kedalam rencana spesifikasi
masing-masing hasil increment. Dan oleh sebab itu,proses model ini cocok untuk
proyek yang berskala kecil.
Kelebihannya tentu saja dapat mengakomodasi perubahan
kebutuhan customer. Pihak customer-pun dapat menggunakan software yang telah
jadi meskipun belum di sempurnakan sembari menunggu penyampurnaanya dan memberi
masukan-masukan kepada tim.
4.
Evolutionary Models
Model ini dipilih ketika produk inti sudah difahami
dengan baik. Tetapi detail dan perluasannya delum bias didefinisikan. Evolutionary model terdiri dari 2 model yaitu
Prototiping dan Spiral.
·
Prototyping
Model ini lebih efisien digunakan ketika user dapat
mendefinisikan kebutuhan umum tetapi dia tidak bias menyebutkan detail fungsi
dan fitur-fiturnya.di lain waktu mungkin pihak tim pengembang (developer) tidak
yakin akan keefisienan algoritma yang digunakan.
Kekurangan dari model ini adalah ketika seorang
developer menginginkan lebih cepat untuk menyelesaikan proyek sehingga dia
hanya membuat algoritma yang sederhana yang kurang komplit secara keseluruhan,
akibatnya algoritma itu lebih tampak seperti cetak biru (prototype).
Kelebihanya terletak di komunikasa user dan developer,
mereka lebih sering berkomunikasa saat pembangunan software. Sehingga pemakaian
akan lebih mudah karena user selalu dilibatka dalam pembangunannya.
·
Spiral
Model ini seperti gabungan antara prototyping
dan Incremental model. Proses
digambarkan seperti sebuah spiral. Setiap loop mewakili satu fase dari software
process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya
tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem
dan seterusnya.
Kekurangan model ini membutuhkan waktu
lama untuk menjadikan software sesuai dengan keinginan user, dikarenakan belum
jelas berapa banyak loop yang akan terjadi dalam pembuatan proyek tersebut.
Kelebihannya adalah developer dan user
berkomunikasi dangan baik karena di setiap loop terjadi komunikasi yang
intensif antara keduanya. Sehingga resiko bias di minimalisir dengan baik.
Semoga apa yang saya tulis ini dapat menambah khasanah keilmuan kita semua dan menjadikan ilmu ini lebih bermanfaat bagi kehidupan kita.Amin.
<MN>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar