Bismillahirrohmanirrohim.....
Artikel ini membahas tentang Beberapa Arsitektur basis data yang berbasis Multi User, terdapat berbagai macam Arsitektur, yaitu Teleprocessing, File server, Client server, dan juga Three Tier Architecture.
Artikel ini membahas tentang Beberapa Arsitektur basis data yang berbasis Multi User, terdapat berbagai macam Arsitektur, yaitu Teleprocessing, File server, Client server, dan juga Three Tier Architecture.
Teleprocessing
Arsitektur
tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer
dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini.
Semua
pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk
pemakai berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing
dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan
melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program
aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS.
Dengan
cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini
menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan
program aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada
terminal seperti format data untuk tampilan di monitor.
Kelebihan Teleprocessing:
- semua workstation dapat mengakses data secara bersamaan
- data dapat dikirim dalam jumlah besar melalui layanan jaringan
- setiap workstation dapat menggunakan DBMS tanpa harus menunggu workstation lain selesai mengakses
Kekurangan Teleprocessing:
- Server akan mendapat beban berat karena data diakses dalam waktu bersamaan
-
Harus menggunakan layanan jaringan berkecepatan tinggi karena harus mendistribusikan datake semua workstation dalam waktu bersamaan
File-Server
Proses
didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server
mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi
dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file
dari file server jika diperlukan
Dengan
cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara
bersamaan.
Kelebihan arsitektur file-server adalah :
- Semua lalu lintas data dilakukan melalui jaringan
- Setiap Workstation mempunyai copyan dari DBMS yang sedang digunakan
- Setiap Workstation dapat melakukan akses data secara bersamaan
Kelemahan
arsitektur file-server adalah :
- Terdapat lalu lintas jaringan yang besar
- Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS
- Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan
Client
Server
Untuk
mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur
client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi
dalam bentuk sistem.
Sesuai
dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah
server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang
harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server
diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Dalam
konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation
tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai,
memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang
lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk
response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis
data kemudian mengembalikan hasil ke client.
Keunggulan Client-Server
Ø Kecepatan
akses lebih tinggi
Ø Sistem
keamanan & administrasi lebih baik
Ø Sistem
backup data lebih baik
Kelemahan Client-Server
Ø Biaya
lebih mahal
Ø Dibutuhkan
komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
Ø Ketergantungan terhadap server, jika
server terganggu maka keseluruhan jaringan terganggu
Three Tier architecture
Model
three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada
arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga
lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam
arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
- Layanan presentasi (tingkat client)
- Layanan bisnis (tingkat menengah)
- Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan
presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika
bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah.
Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model
three-tier berada pada komputer tersendiri.
Konsep
model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam
lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan
keamanan.
Arsitektur
Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur
Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan
Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan
sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana
bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan
beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini
banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena
dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan
melakukan instalasi Web Browser.
Dan
saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke
Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya
Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya,
implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth.
Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web
Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka
bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth
biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah
ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data
ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi
fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
• Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
•
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan
lapisan lain ikut salah
• Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
• Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
•
Keamanan dibelakang firewall.
•
Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
• Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
• Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
• Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
• Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier
- Keluwesan teknologi
- Mudah untuk mengubah DBMS engine
- Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
- Biaya jangka panjang yang rendah
- Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
- Keunggulan kompetitif
- Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Kekurangan arsitekture Three Tier :
•
Lebih susah untuk merancang
•
Lebih susah untuk mengatur
•
Lebih mahal
Kesimpulan:
Berdasarkan Deskripsi diatas, saya menilai bahwa Arsitektur Three tier merupakan arsitektur terbaik dari beberapa arsitektur lainnya, dikarenakan Three tier merupakan perkembangan(inovasi) dari arsitektur-arsitektur yang sudah ada sebelumnya. Hal ini menyebabkan Three tier menjadi arsitektur yang minim kesalahan, meskipun juga masih mempunyai beberapa kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar